Selasa, 09 Oktober 2018

Kyai Irfan Kaliwungu

KH. Irfan Kaliwungu

Posted by saifur ashaqi

» BIOGRAFI

» Kamis, 06 Februari 2014

Perjuangan Kyai Irfan

KH. Irfan bin KH. Musa adalah salah seorang ulama besar Kaliwungu era 1910-an. Pada tanggal 12 Februari 1919 M atau bertepatan dengan tanggal 12 Dzulhijjah 1338 H, beliau mendirikan Pondok Pesantren dengan nama Al-Ma’hadus Salafi al-Kaumani. Alasan beliau menamakan Ponpes tersebut dengan nama itu, karena beliau berpandangan bahwa Ponpes ini akan menjadi Ponpes salaf selamanya. Sedang nama al-Kaumani disandangkan sebagai pengenal bahwa Ponpes itu berada di Kp. Kauman atau daerah sekitar Masjid Al-Muttaqien Kaliwungu. Sekarang nama Al-Ma’hadus Salafi al-Kaumanidirubah menjadi Pondok Pesantren Asrama Pelajar Islam Kauman atau Ponpes APIK Kaliwungu.

Ponpes ini pertama kali didirikan diatas tanah wakaf salah satu istri beliau dan dana pembangunan 75 % dari kakak beliau, yaitu KH. Abdurrasyid bin KH. Musa, sedang 25 % nya dari sumbangan masyarakat Kaliwungu. Dan bangunan Ponpes pertama kali ini sekarang dinamakan Komplek A.

Komplek Makam KH. Irfan di Kp. Djagalan KaliwunguSelama kurang lebih 10 tahun mengabdikan diri untuk santri dan masyarakat, pada hari Ahad kliwon ba’da dhuhur tanggal 13 Ramadhan 1349 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Februari 1931 M beliau dipanggil oleh Allah swt. untuk selama-lamanya. Beliau dimakamkan di Pemakaman Kp. Djagalan, Kutoharjo, Kaliwungu.

Setelah beliau wafat, kepemimpinan Ponpes diserahkan kepada KH. Ahmad Ru’yat yang masih merupakan keponakan beliau. Berkat jasa dan pengabdian KH. Irfan kepada santri dan masyarakat, hingga kini keturunan-keturunan beliau banyak yang menjadi ulama dan bermanfaat bagi masyarakat. Diantara putra-putra beliau yang menjadi ulama adalah KH. Humaidullah Irfan (Pengasuh Ponpes APIK periode 1968 – 1985), KH. Ibadullah Irfan (mertua KH. Dimyati Rois), KH. Ahmad Dum Irfan (Pendiri Ponpes ARIS), KH. Abdul Aziz Irfan (Pendiri Ponpes Al-Aziziyah), KH. Fauzan Irfan dan masih banyak lagi. Dan sampai sekarang perjuangan beliau-beliau diteruskan oleh keturunan dan penerus-penerusnya.

     

 

Ponpes APIK Kaliwungu

 

Kyai Yang Wira’i

Syahdan, suatu ketika KH. Humaidullah bin KH. Irfan, Pengasuh Ponpes APIK Kaliwungu periode 1968 - 1985, yang waktu itu masih kanak-kanak sedang bermain-main bersama anak-anak sebayanya, tiba-tiba KH. Humaid kecil bersama teman-temannya menemukan 'ceceran' krupuk mentah di kampung yang mungkin terjatuh ketika habis dijemur, maklumlah Kaliwungu banyak pengusaha krupuk lokal.

Humaid kecil dapat 3 krupuk mentah, kemudian dibawa pulang terus digoreng, setelah matang. Tiba-tiba ayah beliau al-arif billah KH. Irfan bin KH. Musa, Pendiri Ponpes APIK Kaliwungu melihat putranya mau makan krupuk tersebut, sebelum dimakan Humaid kecil, ayahnya menahan tangan Humaid dan bertanya.

''Humaid. Ini krupuk dari mana?'', Humaid kecil menjawab dengan polos, ''Saya nemu di pinggir kampung sana Bah.''

Setelah mendengar jawaban anaknya, KH. Irfan mengajak Humaid kecil ke lokasi dimana Humaid menemukan krupuk mentah yang tercecer itu. Kemudian KH. Irfan menanyakan kesana-kemari, ke tetangga kanan-kiri di lokasi tersebut, perihal siapa yang jam sekian menjemur dan mengambil krupuk. 

Setelah tahu pemiliknya, KH. Irfan pun silaturahim seraya menyatakan mohon ''halalnya'' untuk 3 kerupuk kecil yang dipungut putranya karena tercecer di jalan. Kontan, si pemilik krupuk begitu di datangi oleh KH. Irfan langsung menyambut dengan gembira, tidak terbayangkan seorang ulama besar dan kharismatik sekelas Kyai Irfan mau silaturahim ke rumahnya, apalagi hanya gara-gara 3 krupuk kecil mentah yang tercecer.

Maka dengan sangat gembira, si pemilik rumah tidak hanya menghalalkan tapi malah membawakan oleh-oleh krupuk mentah beberapa kg. untuk oleh-oleh Kyai Irfan.

Demikianlah, begitu wira'i dan hati-hatinya beliau terhadap tiap suap makanan yang masuk ke mulut keluarganya, agar tidak sampai jatuh kemasukan barang atau makanan 'syubhat' apalagi yang haram. Maka, pantaslah kalau dikemudian hari putra-putra dan keturunan beliau menjadi ulama-ulama besar dan pesantren yang didirikan beliau menjadi pesantren besar dan kharismatik serta bersejarah, yang turut andil dalam memperjuangkan Islam dengan nilai-nilai aswaja di bumi nusantara ini.

Disusun Oleh SaifurroyyaDari Berbagai Sumber


http://saifurroyya.blogspot.com/2014/02/kh-irfan-kaliwungu.html?m=1

Tidak ada komentar: