Jumat, 02 Maret 2012

KHUTBAH JUM'AT


PENTINGNYA AQIDAH-ALLAH ADA TANPA TEMPAT
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله ِوَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَنَا بِاْلهُدَى وَالْيَقِيْنِ وَالتَّوْحِيْدِ وَاَّلذِيْ أَرْحَمَنَا بِاْلمَغْفِرَةِ والسَعِيْدِ  ، أَشْهَدُ أنْ لاإلهَ إلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ ، أمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللهِ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.قال الله تعالى ليْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ  وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الشورى : 11)
Wasiat taqwa.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
علم التوحيد علم يُقتدَر به على إثبات العقائد الدينية من أدلتها اليقينية. (تحفة المريد : 38(
“Suatu ilmu yang karenanya ada kemampuan untuk mengokohkan ‘aqidah-‘aqidah agama dengan dalil-dalilnya yang pasti
Ilmu tauhid adalah ilmu yang sangat penting bagi setiap Muslim. Karena bahasan ilmu tauhid ini menyangkut akidah Islam. Sedangkan akidah dalam Islam merupakan pondasi bagi keagamaan seseorang dan benteng yang kokoh untuk memelihara akidah Muslim dari setiap ancaman keraguan dan kesesatan.
Kita seringkali mendengar terjadinya berbagai penyimpangan dalam berpikir, berkata dan bertindak. Hal itu terjadi karena jauhnya pemahaman yang benar terhadap dasar-dasar akidah Islam dan masalah-masalah keimanan.
Prinsip-prinsip akidah dalam Islam dan masalah-masalah keimanan adalah ajaran yang dibawa oleh para rasul sejak dulu. Hal tersebut harus diyakini oleh setiap orang yang beriman, Allah SWT tidak mengutus seorang rasulpun sebelum Nabi Muhammad SAW melainkan telah Allah wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) selain Allah, Maka sembahlah Allah”.  sebagaimana diterangkan dalam QS. al-Anbiya' : 25,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِيْ إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ. (الأنبياء : 25).
Telah dimaklumi dalam ajaran agama, bahwa semua amal saleh yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh ketulusan hanya akan diterima oleh Allah SWT apabila didasari dengan akidah Islam yang benar yang menjadi bahasan ilmu tauhid. Karena penyimpangan dari akidah yang benar berarti penyimpangan dari keimanan kepada Allah SWT.
Dalam agama Islam, aqidah ialah keimanan atau kepercayaan. Sumbernya yang pasti ialah Qur’an dan hadits. Aqidah adalah masalah yang fundamental yang paling dasar dalam Islam, ia menjadi titik tolak permulaan untuk menjadi Muslim. Sebaliknya, tegaknya aktivitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang menerangkan bahwa orang itu memiliki aqidah.
Aqidah, keyakinan yang paling mendasar setiap muslim adalah meyakini bahwa Allah SWT Maha Sempurna dan Maha Suci dari segala kekurangan. Allah SWT Maha Suci dari menyerupai makhluq, Allah SWT juga maha Suci dari membutuhkan tempat. Allah SWT ada tanpa membutuhkan tempat. Demikian keyakinan paling mendasar setiap orang Islam. Dalam Ilmu Aqidah, keyakinan semacam ini dibahasakan bahwa Allah SWT memiliki sifat Mukhalafatu Lil Hawaditsi, Allah SWT mempunyai wajib tidak menyerupai makhluq ciptaan-Nya.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Dalam kitab Aqidatul Awam, bait ke 6 disebukan
فَاللهُ مَوْجُوْدٌ قَدِيْمٌ بَاقِيْ # مُخَالِفٌ لِلْخَلْقِ بِاْلإِطْلاَقِ
“Maka Allah SWT adalah Dzat yang bersifat Wujud (Ada), Qadim (tidak ada permulaan-Nya), Kekal, dan berbeda dengan makhluk secara mutlak”
Dalam al Qur an surat Asy Syura
ليْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ  وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الشورى : 11)
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Syura : 11).
Ayat ini sangat tegas dan jelas dalam menerangkan kesucian Allah dari menyerupai apapun. Allah tidak menyerupai makhluk-Nya dari aspek apapun. Kalau makhluq bergerak, duduk (bersemayam), naik, turun, mempunyai jarak, membutuhkan tempat maka Allah SWT maha suci dari sifat2 makhluq, Allah tidak membutuhkan tempat.
Keyakinan bahwa Allah SWT ada maujud dengan tidak membutuhkan tempat, dikatakan Allah SWT mempunyai sifat wajib Mukhalafatu Lil Hawaditsi, ini adalah keyakinan aqidah kaum muslimin sejak zaman Nabi, para Sahabat dan Tabi’in. Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah  berkata :
كان الله ولا مكان وهو الآن على ما عليه كان
Allah SWT ada sebelum adanya tempat, dan keberadaan Allah SWT sekarang sama seperti sebelum adanya tempat. (al Farqu baina al Firaq 256)
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Kita harus hati hati terhadap pendapat yang menyatakan bahwa Allah berada di atas langit atau bersemayam di atas arsy. Kita harus waspada terhadap pendapat yang menyatakan Allah mempunyai tangan, Allah duduk dsb, Karena itu bagian dari ajaran dan keyakinan ajaran Musyabbihah, ajaran yang menerupakan Allah SWT dengan makhluq.
Kita perlu tanamkan kepada kepada anak-anak kita: ALLAH MEMPUNYAI SIFAT MUKHALAFATU LILHAWADITSI ALLAH BERBEDA DENGAN MAKHLUQ, ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH. Inilah aqidah yang diajarkan Rasulullah dan para Sahabatnya, Tabi’in,
Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan hidayah, taufiq dan inayah-Nya kepada kita, semoga kita selalu mendapat perlindungan-Nya terutama dari ajaran-ajaran yang cenderung kepada aqidah tasybîh (Penyerupaan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya), semoga kita selalu mendapat limpahan barakah kesejahteraan hidup di dunia sampai di akhirat nanti, semoga Allah melapangkan rizki yang thayyibah kepada kita semua dan semoga kita diberikan husnul khotimah amin Amin ya robbal alamin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Tidak ada komentar: