Jumat, 12 Agustus 2011

beda nuzulul Qur an dan Lailatul Qadar


KHUTBAH RAMADHAN
NUZULUL QUR AN DAN LAILATUL QADAR
26/08/2008
أَلْحَمْدُ لِلّلهِ الَّذِيْ جَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ شَهْرَ الصِّيَامِ وَشَهْرَ التَّوْبَةِ ، وَاَّلذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْآنَ فِيْه بِوَصِيْلَةِ الْمَلاَئِكَةِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ مِنْ شَرِّ هَمَزَاتِ الشَّيْطَانِ وَالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ ، أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، أَمَّا بَعْدْ :
فَيَا أِيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ، و اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ أَنْزَلَ الرَّحْمَةَ فِيْ الشَّهْرِ الْمُبَارَكَةِ ، وَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْأنِ الْكَرِيْمِ  : شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ، وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذَا رَأيْتُمُ الْهِلَا لَ فَصُوْمُوا وَإذَا رَأيْتُمُوْهُ فَأفْطرُوْا فإنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُوْمُوا ثَلا ثِيْنَ يَوْمًا
·        Wasiat taqwa.
Uraian Al Qur an tentang  puasa Ramadhan, terdapat dalam surat al Baqarah 183 -185 dan 187. dimulai dengan satu pendahuluan yang mendorong umat islam untuk melaksanakannya dengan baik, “wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa” tidak dijelaskan siapa yang mewajibkan, belum juga dijelaskan berapakah kewajiban puasa itu, tetapi terlebih dahulu dikemukakan, “sebagaimana telah diwajibkan terhadap umat-umat sebelum kamu” jika demikian, maka wajarlah bila umat islam juga melaksanakan kewajiban puasa, apalagi tujuan puasa adalah untuk kepentingan yang berpuasa sendiri yakni “agar kamu bertaqwa” 
diantara nikmat terbesar yang dikaruniakan oleh Allah kepada para hamba-Nya adalah kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karenanya, para hamba mesti berbahagia menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur dan keridhoan. Sesuai firman Allah :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Bulan Ramadhan, adalah diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu (QS. Al-Baqarah, 2: 185)
Maka siapa pun yang masih dapat menjumpai bulan Ramadhan, maka hendaklah ia berpuasa.
Nuzulul Qur’an adalah waktu turunya Al-Qur’an yang bertepatan dengan malam yang disebut Lailatul Qadar. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5.
Namun begitu, Nuzulul Qu’an sering diperingati pada malam 17 Ramadhan, sementara umum diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepertiga malam yang terakhir bulan Ramadhan. Mengapa bisa berbeda?
Allah SWT berfirman,
 إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr 1-5).
Para ulama berbeda pendapat tentang dlamir “hu” atau kata ganti yang merujuk kepada Al-Qur’an dalam ayat pertama. Apakah Al-Qur’an yang dimaksud dalam ayat itu adalah keseluruhannya, artinya Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sekaligus dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qadar, ataukah sebagiannya, yaitu bahwa Allah SWT menurunkan pertama kali Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 pada malam Lailatul Qadar?
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan pada Lailatul Qadar keseluruhnya; baru kemudian secara berangsur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (HR. Ath-Thabrani).
Sementara itu Nuzulul Qur’an sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan mengadakan pengajian atau tabligh akbar, dan bukan pada malam Lailatul Qadar. Hal ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah SAW pada umur 41 tahun mendapatkan wahyu pertama kali. Yaitu  surat Al-‘alaq ayat 1-5 ketika beliau berkonteplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Mekkah.
Nuzulul Qur’an yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW yakni ayat 1-5 Surat Al-Alaq.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Adapun Lailatul Qadar merujuk kepada malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dikisahkan bahwa pada malam itu langit menjadi bersih, tidak nampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas.
Marilah kita bersama memohon kepada Allah SWT semoga kita memperoleh taufiq-Nya sehingga kita dapat melaksanakan amal ibadah dengan baik, semoga semua kebutuhan kita dapat tercukupi, dan semoga Allah melapangkan rizki yang thayyibah kepada kita semua dan semoga kita diberikan husnul khotimah amin
Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan inayah-Nya sehingga setelah 'kepompong' Ramadhan ini kita masuki, kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yang teramat indah dan mempesona, amiin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

beda nuzulul Qur an dan Lailatul Qadae


KHUTBAH RAMADHAN
NUZULUL QUR AN DAN LAILATUL QADAR
26/08/2008
أََلْحَمْدُ لِلّلهِ الَّذِيْ جَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ شَهْرَ الصِّيَامِ وَشَهْرَ التَّوْبَةِ ، وَاَّلذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْآنَ فِيْه بِوَصِيْلَةِ الْمَلاَئِكَةِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ مِنْ شَرِّ هَمَزَاتِ الشَّيْطَانِ وَالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ ، أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، أَمَّا بَعْدْ :
فَيَا أِيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ، و اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ أَنْزَلَ الرَّحْمَةَ فِيْ الشَّهْرِ الْمُبَارَكَةِ ، وَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْأنِ الْكَرِيْمِ  : شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ، وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذَا رَأيْتُمُ الْهِلَا لَ فَصُوْمُوا وَإذَا رَأيْتُمُوْهُ فَأفْطرُوْا فإنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُوْمُوا ثَلا ثِيْنَ يَوْمًا
·        Wasiat taqwa.
Uraian Al Qur an tentang  puasa Ramadhan, terdapat dalam surat al Baqarah 183 -185 dan 187. dimulai dengan satu pendahuluan yang mendorong umat islam untuk melaksanakannya dengan baik, “wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa” tidak dijelaskan siapa yang mewajibkan, belum juga dijelaskan berapakah kewajiban puasa itu, tetapi terlebih dahulu dikemukakan, “sebagaimana telah diwajibkan terhadap umat-umat sebelum kamu” jika demikian, maka wajarlah bila umat islam juga melaksanakan kewajiban puasa, apalagi tujuan puasa adalah untuk kepentingan yang berpuasa sendiri yakni “agar kamu bertaqwa” 
diantara nikmat terbesar yang dikaruniakan oleh Allah kepada para hamba-Nya adalah kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karenanya, para hamba mesti berbahagia menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur dan keridhoan. Sesuai firman Allah :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Bulan Ramadhan, adalah diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu (QS. Al-Baqarah, 2: 185)
Maka siapa pun yang masih dapat menjumpai bulan Ramadhan, maka hendaklah ia berpuasa.
Nuzulul Qur’an adalah waktu turunya Al-Qur’an yang bertepatan dengan malam yang disebut Lailatul Qadar. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5.
Namun begitu, Nuzulul Qu’an sering diperingati pada malam 17 Ramadhan, sementara umum diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepertiga malam yang terakhir bulan Ramadhan. Mengapa bisa berbeda?
Allah SWT berfirman,
 إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr 1-5).
Para ulama berbeda pendapat tentang dlamir “hu” atau kata ganti yang merujuk kepada Al-Qur’an dalam ayat pertama. Apakah Al-Qur’an yang dimaksud dalam ayat itu adalah keseluruhannya, artinya Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sekaligus dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qadar, ataukah sebagiannya, yaitu bahwa Allah SWT menurunkan pertama kali Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 pada malam Lailatul Qadar?
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan pada Lailatul Qadar keseluruhnya; baru kemudian secara berangsur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (HR. Ath-Thabrani).
Sementara itu Nuzulul Qur’an sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan mengadakan pengajian atau tabligh akbar, dan bukan pada malam Lailatul Qadar. Hal ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah SAW pada umur 41 tahun mendapatkan wahyu pertama kali. Yaitu  surat Al-‘alaq ayat 1-5 ketika beliau berkonteplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Mekkah.
Nuzulul Qur’an yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW yakni ayat 1-5 Surat Al-Alaq.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Adapun Lailatul Qadar merujuk kepada malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dikisahkan bahwa pada malam itu langit menjadi bersih, tidak nampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas.
Marilah kita bersama memohon kepada Allah SWT semoga kita memperoleh taufiq-Nya sehingga kita dapat melaksanakan amal ibadah dengan baik, semoga semua kebutuhan kita dapat tercukupi, dan semoga Allah melapangkan rizki yang thayyibah kepada kita semua dan semoga kita diberikan husnul khotimah amin
Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan inayah-Nya sehingga setelah 'kepompong' Ramadhan ini kita masuki, kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yang teramat indah dan mempesona, amiin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

lirik lagu maher Zein


BARAKA ALLAHU LAKUMA LYRICS
Maher Zain
We’re here on this special day
Our hearts are full of pleasure
A day that brings the two of you
, Close together
We’re gathered here to celebrate
A moment you’ll always treasure
We ask Allah to make your love
, Last forever
Let’s raise our hands and make Du’a
Like the Prophet taught us
And with one voice, Let’s all say, say, say
Reff.    Barakallahu Lakuma wa Baraka alaikuma
Wa jama
a baina kuma fii khair.
Barakallahu lakuma wa baraka alaikuma
Wa jama’a baina kuma fii khair.
From now you’ll share all your chores
Through heart-ship to support each other
Together worshipping Allah
, Seeking His pleasure
We pray that He will fill your life
With happiness and blessings
And grants your kids who make your home
Filled with laughter
Let’s raise our hands and make Dua
Like the Prophet taught us
And with one voice
, Let’s all say, say, say (back to Reff)
Barakallahu 4X  Barakallahu Lakum wa lana 2X
الله بارك لهما - الله أدم حبهما - الله صلّ وسلّم على رسول الله
الله تب علينا - الله ارض عنا - الله اهد خطانا على سنة نبينا
Let’s raise our hands and make Du’a
Like the Prophet taught us
And with one voice, Let’s all say, say, say (back to Reff)

SUBHANALLAH LYRICS
سبحان الله  x 4  
سبحانك ربي سبحانك - سبحانك ما أعظم شانك - ندعوك ونرجوا غفرانك  ندعوك ونرجوا غفرانك ربي
As I traveled through the earth - I can't help but notice
The symphony I hear all around
- from the smallest grain of sand
to the faraway planets
- to a flower put in roots in the ground
Every bird in the sky
- Every rock and every raindrop
Says as it falls from the clouds
- every ant, every plant
every breeze and all the seas
- They all sing
سبحانك ربي سبحانك - سبحانك ما أعظم شانك –  ندعوك ونرجوا غفرانك - ندعوك ونرجوا غفرانك ربي
جل الله بكل كون الله - ألمح نور الله - وذكر ربي في دقات قلبي يهتف بسم الله - خلق الله - صنع الله ما أبهاه - والأكوان تسبح بسم الله - جل الله في علاه - يا رباه يارحمن – الله –
سبحانك ربي سبحانك - سبحانك ما أعظم شانك –  ندعوك ونرجوا غفرانك - ندعوك ونرجوا غفرانك ربي سبحان اللهx4   
سبحانك ربي سبحانك - سبحانك ما أعظم شانك - ندعوك ونرجوا غفرانك  ندعوك ونرجوا غفرانك ربي

INSYA ALLAH LYRICS

Everytime you feel like you cannot go on - You feel so lost
That your so alone
- All you is see is night
And darkness all around
- You feel so helpless
You can’t see which way to go
- Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your sid
e
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Everytime you commit one more mistake
You feel you can’t repent
And that its way too late
Your’re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me the way,
Showed me the way x2
Insyaallah x3
Insya Allah we’ll find the way

YA NABI SALAM ALAYKA ( ARABIC ) LYRICS & TRANSLATION

أنت نور الله فجرا – جئت بعد العسر يسرا – ربنا أعلاك قدرا يا إمام الأنبياء
( You are the light of Allah at dawn - You came after the hardship as convenience - Our Allah raised up your position - Oh Imam (Leader) of the Prophets )
أنت في الوجدان حي – أنت للعينين ضي – انت عند الحوض ري – أنت هاد و صفي - يا حبيبي يا محمد

You are alive in sentiment - You are the light of eyes
You are the irrigation at the Hawd (basin)
You are the absolutely pure guide
- My beloved Muhammad
يا نبي سلام عليك يارسول سلام عليك يا حبيب سلام عليك صلوات الله عليك
Oh Prophet, peace be upon you - Oh Messenger, peace be
Oh beloved, peace be
- The prayers of Allah be
يرتوي بالحب قلبي – حب خير رسل ربي - من به ابصرت دربي - يا شفيعي يا رسول الله
My heart irrigates with love - Whom by him I have seen my path
The love of the best of Messengers of my God
- My intercessor, Oh Messenger of Allah
أيها المختار فينا – زادنا الحب حنينا – جئتنا بالخير دينا – يا ختام المرسلين - يا حبيبي يا محمد
Oh, the chosen out from us - Love boosted up the nostalgia
You came for us with religious peace
- Oh, final Messenger
My beloved Muhammad